Kalimantan Barat yang terletak di ujung selatan pulau Kalimantan merupakan area seluas 1,5 juta hektar serta area perkebunan kelapa sawit terluas ketiga di Indonesia. Selain kelapa sawit, pemerintah telah memprioritaskan karet alam sebagai komoditas strategi di area ini, dengan menghasilkan 39.167 ton pada tahun 2019. Meskipun perkebunan yang luas ini merupakan aset penting bagi perekonomian negara, perkebunan kelapa sawit juga menimbulkan ancaman serius bagi hutan hujan yang tersisa di Kalimantan Barat, yang beberapa di antaranya paling beragam di bumi. Tanpa keterkaitan kuat ke pasar atau akses ke sumber daya, banyak petani kecil kesulitan untuk meraih laba dan beralih ke praktik berbahaya yang mendorong deforestasi, seperti pertanian tebang bakar dan penebangan kayu. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mencatatkan kemajuan signifikan untuk mengatasi isu ini dan mengurangi laju deforestasi tahunan. Walaupun demikian, dibutuhkan lebih banyak koordinasi antara pengguna lanskap (mulai dari petani hingga perusahaan swasta) serta dukungan lebih besar dan pemantauan dari pemerintah.
Sejak tahun 2018, Rainforest Alliance telah bekerja di Kabupaten Sintang di Kalimantan Barat untuk mempromosikan pendekatan Pengelolaan Lanskap Terpadu yang menyatukan bersama berbagai pengguna lahan dan pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah ekologi, sosial, ekonomi, dan pemerintah seputar kelapa sawit dan produksi karet alam. Dua fase pertama dalam proyek yang mendukung petani kecil untuk menerapkan praktik pertanian yang tepat serta pembentukan platform multipemangku kepentingan dan rencana aksi untuk mempromosikan pengembangan kelapa sawit dan karet alam yang lebih berkelanjutan di seluruh kabupaten. Dalam fase proyek berikutnya, kami akan memanfaatkan kesuksesan ini untuk meningkatkan skala produksi berkelanjutan dari petani kecil mandiri, merangkul sektor swasta untuk menerapkan rantai pasokan yang berkelanjutan, dan mendukung tata guna lahan dan tata kelola di Sintang untuk transformasi berkelanjutan yang meluas.
Lokasi
Indonesia:
- Kabupaten Sintang provinsi Kalimantan Barat
– Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah
Periode
2022 – 2024
Masyarakat mitra
Proyek ini diperkirakan akan menguntungkan 300 petani kelapa sawit dan 100 petani karet alam di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
Tujuan proyek: menyelaraskan pemangku kepentingan dan meningkatkan taraf hidup petani kecil
Target yang menyeluruh adalah melindungi dan memulihkan hutan hujan tropis alam yang tersisa di wilayah tersebut serta ekosistem penting dengan menghentikan deforestasi dan konversi hutan.
Rainforest Alliance akan berkontribusi terhadap target ini melalui tiga tujuan utama:
- Memperkuat posisi petani kecil di rantai pasokan sawit dan karet
Melalui proyek ini, kami akan membangun kapasitas kelompok petani lokal serta membentuk mekanisme yang lebih kuat untuk menyertakan petani kecil dalam rantai pasokan sawit dan karet. Dengan menggunakan kasus bisnis dan koneksi pasar kami, kami akan menghubungkan petani kecil dengan permintaan pasar untuk produk yang berasal dari sumber yang lebih bertanggung jawab dan menyediakan pelatihan untuk kelompok tani tentang praktik pertanian berkelanjutan dan perkembangan bisnis. Kami juga akan mengadakan pengumpulan dan pemetaan data lahan pertanian yang rinci untuk membantu petani memperoleh sertifikat kepemilikan, yang merupakan prasyarat untuk mencapai sertifikasi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO). - Meningkatkan skala lanskap dan pendekatan berbasis yurisdiksi
Proyek ini akan mendukung implementasi strategi keberlanjutan Kabupaten Sintang, yang membantu mereka meningkatkan skala komitmen dan mengomunikasikan pencapaiannya. Untuk menyelaraskan sektor swasta dengan implementasi rencana aksi regional, proyek ini juga akan menemukenali pelaku untuk berkomitmen terhadap penyelarasan strategi keberlanjutan mereka dengan Inisiatif Kerangka Kerja Akuntabilitas. Terakhir, kami akan mendukung asosiasi kelapa sawit dan karet independen, seperti Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia dan Asosiasi Petani Karet Indonesia, sehingga mereka dapat meningkatkan daya tawar petani dan mengadakan dialog tentang kemitraan untuk pengadaan yang bertanggung jawab. - Penyelarasan LandScale dan pemodelan pemikiran sistemik
LandScale merupakan alat bantu penilaian keberlanjutan all-in-one, yang dibuat bersama oleh Rainforest Alliance, yang menghasilkan pemahaman penting (termasuk risiko, kinerja, dan dampak) di tingkat lanskap. Proyek ini akan mengembangkan uji coba terbaru LandScale kami di Sintang dengan memfasilitasi penyelarasan antara indikator keberlanjutan alat bantu dan indikator kinerja pemerintah untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan lanskap di kabupaten. Proyek ini juga mengadopsi pendekatan “pemodelan pemikiran sistemik” yang mengamati bagaimana tata kelola lingkungan sesuai dalam konteks pengembangan komoditas pertanian berkelanjutan yang lebih besar di kabupaten dan tata guna lahan. Pendekatan ini akan digunakan untuk membuat proyeksi tentang pengembangan kelapa sawit dan karet alam di Sintang. Rainforest Alliance akan bekerja secara langsung dengan platform nasional dan sub-nasional yang sudah ada untuk mengimplementasikan strategi keberlanjutan dalam rantai pasokan, termasuk sekretariat Platform Karet Alam Berkelanjutan Indonesia (SNARPI).
Dampak yang diinginkan: peningkatan kemitraan dan produktivitas di lanskap
- Peningkatan produktivitas petani kecil
Kami akan meningkatkan produktivitas 400 petani kelapa sawit dan karet alam kecil dengan mendukung mereka untuk menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan dan mendapatkan akses lebih baik ke pasar melalui penguatan kelompok tani. - Keberlanjutan lanskap yang lebih besar
Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan lanskap melalui Kabupaten Sintang dengan mendukung pemerintah kabupaten untuk melaksanakan komitmen berkelanjutan mereka dan dengan meningkatkan keberlanjutan rantai pasokan kelapa sawit dan karet alam. Pada akhir proyek, semua perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sintang akan mematuhi ISPO. - Platform multipemangku kepentingan yang kuat dan peningkatan sistem pemodelan
Pada akhir proyek, akan ada platform multipemangku kepentingan yang kuat tentang kelapa sawit dan karet berkelanjutan yang mendorong tata guna lahan dan tata kelola. Lebih lanjut, sistem pemodelan pengembangan komoditas pertanian berkelanjutan akan menyediakan analisis berwawasan ke depan untuk keseluruhan kabupaten Sintang seluas 2.206.239 hektar. Model ini akan mendukung pengembangan Rencana Aksi Lanskap di masa depan dan rencana strategis untuk pengembangan pertanian dan Pengelolaan Lanskap Terpadu di lanskap.
Pendana
The David and Lucile Packard Foundation
Mitra Pelaksana
- Lingkar Temu Kabupaten Lestari
- Tim Pelaksana Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan
- Conservation Strategy Fund (CSF)
- World Wildlife Fund for Nature (WWF)
- Solidaridad
Kontak Rainforest Alliance
Tri Padukan Purba, Manajer Tim Sawit
tpurba@ra.org