Permintaan konsumen atas produk berkelanjutan kian meningkat. Program keberlanjutan seperti sertifikasi Rainforest Alliance memberi para petani cara mengakses pasar yang terus berkembang tersebut, sambil melakukan praktik menanam dengan cara yang lebih baik bagi alam.
Sayangnya, berbagai hambatan seperti biaya sertifikasi, terbatasnya lembaga sertifikasi lokal, dan banyaknya dokumen yang dibutuhkan mungkin menyulitkan bagi petani kecil di Indonesia untuk bergabung dalam program sertifikasi. Selain itu, banyak program keberlanjutan lebih menguntungkan bagi kebun komersial besar karena kelompok kebun skala kecil sering kali tidak memiliki kohesi dan kepemimpinan yang diperlukan untuk melakukan ekspansi.
Untuk mengatasi berbagai hambatan ini, Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL) mencoba menghubungkan produsen skala kecil dengan rantai pasok global dengan cara yang berkelanjutan bagi lingkungan, memungkinkan secara ekonomis, dan bertanggung jawab secara sosial. Rainforest Alliance, bersama dengan World Agroforestry (ICRAF) dan Mars, akan berfokus pada dua sektor komoditas tropis utama di seluruh wilayah Indonesia: kakao dan kelapa sawit.
Sepanjang lima tahun, SFITAL akan melaksanakan beberapa kegiatan strategis, mulai dari penelitian, pelatihan petani kecil, hingga fasilitasi kolaborasi publik dengan swasta.
Mitra
- Rainforest Alliance (co-lead, Indonesia)
- World Agroforestry (ICRAF) (lead)
- Mars, Incorporated (co-lead, Indonesia)
Lokasi
Indonesia: Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (kakao); dan Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatra Utara (kelapa sawit)
Periode
2020 – 2025
Komunitas Mitra
- 2.100 petani kakao kecil di Sulawesi Selatan, Indonesia
- 1.000 petani kelapa sawit di Sumatra Utara, Indonesia
- Dua UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) berbasis komunitas di Indonesia, melibatkan lebih dari 70 produsen kakao.
Tujuan Proyek
Proyek ini bertujuan untuk:
- Membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan masa kini dan masa mendatang para petani kecil yang berpartisipasi dalam praktik dan pemantauan keberlanjutan. Mereka akan menerima pelatihan tentang praktik pertanian terbaik, peningkatan standar produksi, dan sistem manajemen lingkungan dan sosial, yang dimulai dan diuji untuk penerapan lapangan di seluruh lanskap mereka. Hal ini akan mendukung produsen dalam mencapai standar keberlanjutan dan posisi strategis yang diperlukan untuk berpartisipasi di pasar global.
- Meningkatkan partisipasi produsen skala kecil dalam rantai nilai berdasarkan bahan baku yang berasal dari sumber berkelanjutan.
- Memperkuat lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan hijau melalui keterlibatan inklusif dari pemerintah lokal dan aktor lainnya, memperluas cakupan global rantai nilai berkelanjutan kedua bahan baku dari lanskap sasaran.
- Menerapkan Sistem Pemantauan dan Evaluasi (Monitoring and Evaluation, M&E) dan menghasilkan serta mempromosikan kegiatan pembelajaran bersama.
Dampak yang Diinginkan
- Perubahan institusional, kebijakan, dan peraturan yang dapat meningkatkan transformasi berkelanjutan dan inklusif dengan cakupan luas dari rantai nilai komoditas berbasis petani kecil dengan memobilisasi investasi sektor publik dan swasta.
- Adopsi inovasi dan teknologi oleh petani kecil untuk sistem pertanian berkelanjutan yang memenuhi permintaan global.
- Lingkungan teknis, peraturan, dan politik yang memungkinkan perluasan rantai nilai komoditas berkelanjutan di lanskap dan/atau wilayah sasaran.
- Manajemen pengetahuan dan proyek yang terintegrasi dan efektif.
Penyandang Dana
International Fund for Agricultural Development (IFAD)
Kontak Rainforest Alliance
Hasrun Hafid, manajer tim kakao Indonesia